Jadi, seharusnya
postingnya pas kemaren…
Tapi, biasalah,
connection failed mulu. Jadi ya… gapapa kan kalo sharenya hari ini.
Oke, kejadiannya pada
hari Kamis. The worst day in my life. Kalo aku nemu teko ajaib dan dibolehkan meminta
tiga hal, hal pertama yang kuminta adalah menghilngkan hari Kamis dalam
hidupku.
Thursday is the bad
day. Sejak SMP, mata pelajaran pada hari sial ini selalu saja 4 mata pelajaran
yang diunaskan. PR membludak, tugas, deadline-deadline, dan lain-lain. Beda
lagi nih sekarang kalo udah SMA. Hehehe… Setiap hari Kamis itu bukan hanya
serbuan deadline dan tugas kelompok yang menyeruak, tapi juga makalah-makalah,
presentasi, beban laporan praktikum, dan lainnya. Bukannya tambah nyenengin,
tapi malah tambah nyusahin.
Kamis itu penuh dengan
dosa.
Dia tidak pernah
membiarkan kita berleha-leha, memasang headset di telinga, memakai lulur wajah,
ketimun di mata, sambil mengayun-ayunkan kaki yang tergantung di sudut kasur.
Dan Kamis kemarin,
kita ULANGAN BIOLOGI.
What helloow, biologi!
Pelajaran memuakkan
pertama dalam kamus hidupku adalah mata pelajaran biologi dengan subtitle
“KLASIFIKASI”. Kalo udah berhubungan dengan kata itu, mending ngabur aja deh.
Asli, puyeng abis.
Jadi ceritanya, guru
biologi kami itu udah rada sepuh, jalannya pelan, dan sudah mulai mengalami
keterbatasan ingatan. (berita menarik :D)
Jadi, kita udah masuk
kelas tuh (kali ini bukan jam pertama, tapi setelah istirahat, dan sistem di
sekolahku itu moving class), terus gurunya lewat deh di depan pintu
kelas. Aku juga nggak tahu kenapa tiba-tiba temen-temen pada bersorak ria
gembira bahagia gegap gempita.
Ternyata, guru biologi
kami tidak memasuki kelas kami dan berjalan terus tanpa menoleh. Yes!
Seorang temen
perempuanku menutup pintunya dan juga terali besi di belakang pintu (setiap
kelas dilengkapi satu pintu dan terali besi di belakangnya). Kemudian kami
berpesta!
Ada yang bergurau,
bercanda, gossip, fakta, baca novel, tidur, nyanyi, lengkap deh.
Sebenernya, kalo
menurutku, lebih pantas kelas ini disebut kelas seni. Sementara aku, emm, masih
tetap dengan pekerjaanku yang kujaga seprofesional mungkin (#huekk), yaitu
memotret teman-temanku yang pedenya gila abis.
Aku potret dari
samping, dari kanan, kiri, depan, jongkok, berdiri di atas kursi, de el el.
Dan saat kudapat pose
yang pas, JEPRET! Kena satu foto amatir lagi! Yay!
Dan kreeeekkkk…
Pintu dibuka, dan
semua orang berhambur ke kursi masing-masing.
Guru biologi kami!!!
Semuanya, dengan
khidmat, make a wish in their deeply heart. Asking a wonder to save them from
the danger. Haha, lebay mode on deh…
Gurunya jalan tuh ke
kursi guru, lamaaa banget (forgive me, Mom!). Temen-temen banyak yang nguap.
Ada yang mengerdip-ngerdipkan mata, dan ada yang hanya menatap guru itu pasrah.
Oh god!
Dan akhirnya guru
biologi kami membuka ketegangan.
“Kemarin sampai bab
mana?”
“Metagenesis
Gymnospermae, Mom!” Serentak kompak menjawab.
“Baiklah, kita
melanjutkan bab yang kemarin. Jagi Gymnospermae itu mengalami metagenesis
dimana bla bla bla” Lucky Thing! Yeah!
Lagi, kami
memanfaatkan keterbatasan ingatannya…
Haha!
#sun kecup sayang untuk guru biologi
kami#
No comments:
Post a Comment