Jadi ini posting kedua?
Yea,, :)
Sekedar untuk basa basi,
mungkin ini kesekian kalinya saya membuat blog. Dan semoga blog ini menjadi
langgeng hingga saya tua nanti…
Pertempuran seru hidupku
dimulai dengan “pendaftaran di zona putih-abu abu”. Awalnya, aku membuat daftar
utama sekolah yang akan dituju, lengkap dengan daftar cadangannya. Mendaftar di
sebuah sekolah “alternative” menjadi pilihan utama, karena sekolah itu
menyediakan pendaftaran jalur prestasi…
Yaa… mungkin aku terlalu
sombong untuk menshare ini. Tapi, mungkin saja ini berguna :)
Berangkat dengan malas dan
berakhir dengan ke”galau”an menyiksa. Hiperbolis memang, karena semuanya hanya
butuh satu jawaban simple, “iya” atau “tidak”.
Pada kenyataannya aku
diterima di sekolah itu dan mulai ragu. Penyusutan tingkat keambisiusanku
mendera semakin parah. Di otakku, presentasinya fivety-fivety. Ingin masuk di
sekolah yang sudah jelas jelas “mau” menerima, atau mengaharapkan pilihan utama
yang belum jelas sayang atau tidak denganku.
Memulainya sedikit ragu, tapi
akhirnya aku memutuskan untuk berlari di zona aman. Aku me”nitip”kan sejumlah
cicilan yang diminta di sekolah itu untuk sekedar menenangkan pikiranku.
Oke, kupikir ini lebih baik
dari sebelumnya…
Tapi pikiranku berbalik kanan
setelah aku diterima di sekolah pilihan utama. Dan yaa!! Tentu!! Aku
menyesalkan kebodohanku untuk tidak percaya pada “kemampuanku” (Aku? Punya
kemampuan? Haha!)
Yang jadi masalah untuk anak
lulusan SMP sepertiku adalah “tingkat kepedean”. Bayangkan saja, uang itu bisa
dibelikan sesuatu yang lebih berguna kan??
Dan sebuah “pesan” yang
terselip di sini adalah,
Please, donnt be like me!
:)
No comments:
Post a Comment